TRADISI
TEBOKAN
DESA WISATA KALIPUTU
Jenang yang dikemas dalam Tebokan merupakan tradisi asli Desa
Kaliputu_Kudus, dan salah satu obyek wisata budaya serta icon Desa Wisata
Kaliputu. Kegiatan yang diselenggarakan tiap tanggal 1 Muharram ini selain
untuk menyambut tahun baru Hijriyah, Tradisi ini merupakan bentuk syukur
masyarakat desa kaliputu atas berkah dari usaha Jenang yang ada di Desa
tersebut.
Tebokan sendiri berasal dari generasi pertama yang meletakkan
jenang di atas nampan kecil yang terbuat dari anyaman bambu ( tebok ) sebagai
sunguhan untuk tamu. Sehingga dalam tebokan banyak orang yang membawa tebok
yang berisi jenang dengan pakaian adat tradisional dan dibagi-bagikan kepada
warga yang hadir diacara tersebut.
Sebagai pelopor dan sentra industri jenang kudus, semua itu
tak lepas dari sejarah awal mulanya jenang di kudus. Seperti yang dilansir
beberapa sumber mengenai asal usul jenang kudus, hal itu bermuala dari cerita
rakyat yang berhubungan dengan Sunan Kudus, Syekh Jangkung ( Saridin ) serta mbah
Dempok Soponyono dan Cucunya. Sehingga
tokoh-tokoh tersebut di visualisasikan dalam Kirb Tebokan sebagai wujud
melestarikan dan menjaga sejarah desa Kaliputu khususnya sejarah awal mula
jenang.
Menyelenggarakan Kirab Tebokan sudah menjadi agenda rutin tahunan
warga desa kaliputu dan instansi Desa setempat. Selain sebagai bentuk syukur
kepada Tuhan, moment ini juga di manfaatkan sebagai ajang memperkenalkan
potensi Kaliputu sebagai Desa Wisata kususnya bidang kuliner ( jenang kudus )
kepada masyarakat luas bahkan sampai manca negara.
Dalam prosesnya, kegiatan dimulai sejak pagi. Para tokoh
masyarakat, tokoh agama, perangkat Desa dan Masyarakat Kaliputu serta pihak
yang terkait berkumpul di Masjid Kaliputu untuk melaksanakan do’a bersama,
setelah itu barulah siang harinya acara Kirab Tebokan dimulai. Peserta kirab
yang telah siap di barisannya mulai berjalan mengarak jenang Tebokan menuju makam
Sosrokartono. Selain itu ada juga visualisasi tokoh yang berhubungan dengan
sejarah jenang kaliputu turut serta dalam Kirab, serta para pengusaha jenang
tak ketinggalan menampilkan kreasi produk jenang mereka dengan tampilan yang
menarik hingga menambah meriah acara Tebokan tersebut.
Pada puncak acaranya, jenang yang telah dido’akan dibagikan
kepada masyarakat dan pengunjung yang datang. Dengan Kirab Tebokan ini
diharapkan tradisi dan sejarah jenang kudus tetap terlestarikan.
Dari
berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar